Selasa, 10 Oktober 2017

kesetaraan gender

Hai guys (:,, kali ini kami akan memaparkan sedikit tentang apa itu gender? Menurut kami, gender adalah kesetaraan kedudukan antara laki-laki dan perempuan dalam kehidupan sehari-hari menurut pandangan dari kebiasaan masayarakat. Begitulah pendapat kami tentang apa itu gender?. dan mungkin anda semua memiliki pemikiran yang berbeda-beda mengenai gender, it’s okay (;. Keragaman berpendapat itu sangat indah ((:.
Berikut, apakah sama? Dan bagaimana? Yuks kita cermati bersama dalam artikel berikut ((:
Artblart.com
Sebagian besar dari kita pernah mengeluh saat kenapa kita harus selalu di rumah dan hanya mengerjakan pekerjaan itu itu saja misalkan contoh, perempuan harus masak dan harus bisa masak atau perempuan itu harus mengerjakan hal hal yang biasa dikerjakan oleh perempuan tidak boleh mengerjakan apa yang dilakukan laki-laki.
Padahal itu belum seberapa bagi kami?
Bahkan sebagian dari kalian pun pasti pernah tau dan mendengar tentang  cerita wanita wanita zaman dahulu yang ikut memperjuangkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Seperti R.A Kartini dan Cut Nyak Dien, siapa yang tidak mengenal mereka berdua!!? Seorang pahlawan wanita indonesia yg sangat populer dan jasannya tetep dikenang hingga saat ini. Nah ini semua agar kita tidak mengeluh, dan selalu mengingat bagaimana perjuangan perempuan-perempuan pada masa lalu, serta menjadikan perempuan era sekarang harusnya lebih bersyukur dan semangat lagi.


1.      Perempuan zaman dahulu harus selalu tinggal di rumah

Loka-majalah.com

Dulu, dan bahkan sejak indonesia masih berupa kerajaan, perempuan harus selalu tinggal di rumah melulu. Dan hanya para laki-laki yang berhak untuk melakukakan kegiatan di luar rumah. Karena orang tua terdahulu beranggapan bahwa perempuan adalah cerminan atau anggapan dari nama baik sebuah keluarga dan memiliki banyak tanggung jawab yang harus dilakukan di rumah
  








2.      Perempuan berekerja di dapur adalah kewajiban


Imagteratri.blogspot.sg

Hal ini mungkin wajar di telinga kita tentang hebatnya perempuan perempuan zaman dulu yang mahir bila tentang urusan dapur dan tidak dapat diragukan kembali. Meskipun itu dilakukan secara memaksa karena jika perempuan tidak bisa memasak tidak akan mendapatkan jodoh, sebab laki-laki zaman dahulu perempuan yang cantik adalah yang bisa memasak.


3.      Perempuan zaman dahulu, sekolah tidak penting

Zonaeduksi.com

Anggapan perempuan dahulu sekolah bagi mereka tidak penting karena mereka harus dapat membantu menyelesaikan pekerjaan rumah dan membantu memasak agar bisa mencari jodoh kelak saat dewasa. Dan perempuan dulu juga berpikir bahwa percuma mereka bersekolah karena ujung-ujungnya mereka langsung dijodohkan dan menjadi seorang istri karna zaman dahulu masih belum ada pekerjaan untuk perempuan.

4.      Perempuan zaman dahulu tidak boleh ikut campur urusan suami

Harnes.co

Maksud dari pernyataan diatas adalah perempuan tidak boleh berpendapat atau mengkomen tentang segala urusan dan semua hal yang dilakukan oleh suami. Para perempuan harus selalu mendukung apapun itu tanpa terkecuali meskipun itu salah. Jika mereka berpendapat sudah dianggap sebuah perlawanan terhadap suaminya karena dulu setelah menikah laki-lakilah yang memegang tanggungan istri, sehingga suami perempuan bagaikan sebuah boneka mainan anak anak yang hanya disuruh diam dan patuh tnpa membantah sekalipun meskipun tersakiti

5.      Wanita zaman dahulu harus mau untuk dijodohkan

Frankiefightsfood.blogspot.sg

Mungkin ini bahasan yang paling menarik dan kita tunggu-tunggu :D. Jomblo? Mungkin di zaman sekarang banyak sekali termasuk kami hahaa... jomblo zaman dahulu sangat jarang dan bahkan suatu hal yang sulit ditemukan. Bagamana tidak ? setelah lulus sekolah ataupun menginjak umur 15 tahun mereka sudah dijodohkan oleh kedua orang tuanya. Hal ini demi menjaga nama baik keluarga, meneruskan keturunan, dan merubah nasib serta derajat keluarga dimata masyarakat sekitar, yang semula dianggap rendah menjadi yang terpandang di lingkungan tersebut suatu contoh nih kawan.. seorang anak petani dijodohkan dengan anak seorang kepala desa. Kalian semua mungkin sudah bisa membayangkan bagaimana jadinya?!

Nah itu dia sedikit potret flashback mengenai tentang bagaimana sih perempuan zaman dahulu dan bisa pahami bersama bahwa tingkat kesetaraan antara laki-laki dan perempuan sangat jauh berbeda dalam segalah hal apapun itu. Namun seiring berjalannya waktu dan berkembangnya zaman. Perempuan sekarang sudah memiliki hak dan kebebesan yang sama dengan laki-laki tanpa ada perbedaan atau yang biasa kita sebut sekarang dengan kesetaraan gender, baik dalam lingkup yang kecil seperti rumah tangga atau bahkan dalam lingkup yang lebih besar seperti memipin negara kita. Nah berikut potret dan artikel mengenai perempuan di era teknologi sekarang :) yuks kita lihat..!!! :)

1.      Keluar rumah bukanlah hal yang tabuh bagi perempuan zaman sekarang
 

Food.detik.com

Nah jika perempuan zaman dahulu hanya boleh dirumah dan  mengerjakan hal-hal itu saja seperti memasak dan mengurus rumah tangga, berbeda dengan perempuan sekarang mereka sudah memiliki kebebasan untuk melakukan hal yang lebih dan mungkin bahkan sama seperti laki-laki. Seperti contoh perempuan zaman sekarang bisa belajar untuk menjadi model, artis, mentri, bahkan seorang presiden... so there is no difference between man and women guys :) eetts tapi jangan lupa batasan batasannya OK!


2.      Perempuan memiliki kedudukan yang sama dengan laki-laki
 

Surabaya.bisnis.com

Mungkin sudah tidak asing lagi bahwa perempuan zaman sekarang sudah bisa berkerja dan mengemban tanggung jawaab yang sama seperti laki-laki. Contoh figur tersebut adalah Ibu Wali Kota kita tercinta Ibu Tri Risma Harini perempuan pertama yang terpilih sebagai Wali Kota Surabaya dan merupakan kepala daerah perempuan pertama di Indonesia dan mampu juga masuk dalam daftar pemimpin terbaik di dunia karena kesuksessannya membawa kota Surabaya menjadi partisipan terbaik se-Asia Pasifik Pada tahun 2012 versi Citynet, The Asian Townscape Award  dari Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Taman Bungkul Surabaya sebagai taman terbaik se-Asia  pada tahun 2013, dan masih banyak lagi perhargaan yang beliau dapat baik untuk Kota Surabaya dan penghargaan untuk beliau sendiri. Beliau membuktikan bahwa perempuan juga bisa seperti laki-laki dalam bidang apapun

3.      Pendidikan juga penting bagi kaum perempuan

Jika dahulu pendidikan hanya untuk kamu adam saja tapi di zaman sekarang kaum hawa pun juga membutuhkannya. Jika dulu perempuan dilarang untuk mengenyam bangku pendidikan karena lebih penting membantu keperluan rumah tangga tapi berbeda dengan zaman sekarang.. sekarang semua sama, pendidikan adalah hal yang mutlak dan harus didapatkan juga oleh perempuan karena dengan berpendidikan perempuan bisa menajaga dirinya, membanggakan orang tuanya bahkan nusa bangsa, dan yang terakhir dan tidak kalah penting adalah untuk menghasilakan generasi muda yang lebih terdidik dan cerdas memalalui rahim rahim perempuan yang terdidik pula.

4.      Perempuan juga memiliki hak untuk mengemukakan pendapat
 

Potret.com

Bicara tentang kebebasan mengemukakan pendapat sudah ada sejak zaman dahalu sejak pertama Negera ini merdeka yaitu di butir-butir Pancasila yang berbunyi
“Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”
setiap warga Negara Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama baik itu laki-laki maupun perempuan tentang kebebasan mengemukakan pendapat. Salah satu contoh figur yang berani dan tegas untuk mengemukakan pendapat ialah Mentri Kelautan dan Perikanan kita, Susi Pudjiastuti. Beliau sebagai warga Negara Indonesia dapat mengemukakan pendapat apapun yang terjadi tentang kelautan dan perikanan yang ada di Indonesia. Kalian tidak asingkan mendengar kata “TENGGELAMKAN !!!”. Mentri Susi Pudjiastuti tidak takut melontarkan kata tenggelamkan kepada mafia laut yang melanggar aturan yang sudah ditetapkan oleh Negara Republik Indonesia. Jadi mengemukakan pendapat dapat dilakukakan oleh siapa saja tidak melihat background sebagai laki-laki ataupun perempuan.

5.      Perempuan berhak menentukan jodohnya
 

Tribunnews.com

Pada era saat ini, perempuan tidak memiliki batasan umur untuk menentukan seseorang yang akan menemani selama hidupnya dalam bahtera rumah tangga sehingga dalam kurun waktu yang lama tidak lagi harus usia 15 tahun untuk menikah, sehingga perempuan dapat mengembangkan bakat, keinginan, dan cita-citanya. Misalnya, dia berpendidikan aku juga harus berpendidikan juga, yah :)) kalo dia S2, aku harus juga S2 :))

Nah dari kedua kutipan diatas mengenai potret zaman dahulu dan sekarang kita bisa mengambil kesimpulan bahwa kesataraan gender bisa dikatakan sebagai cara-cara dimana suatu budaya atau masyarakat mendefinisikan hal-hak, kewajiban, dan identitas antara laki-laki dan perempuan dalam kehidupan bermasyarakat.
Terimakasih telah mengunjungi blog kami semoga dengan melihat blog kami anda dapat mengerti dan paham tentang apa itu gender.
Thanks for read our posting everyone...
Be a good readers...

Link URL literasi kami :

http://life.idntimes.com/women/aulia-ratna-safira//11-potret-kehidupan-wanita-zaman-dulu-yang-bikin-kamu-bersyukur-hidup-di-masa-sekarang/full

Tidak ada komentar:

Posting Komentar