Hai guys (:,, kali ini kami akan memaparkan sedikit
tentang apa itu gender? Menurut kami, gender adalah kesetaraan kedudukan antara
laki-laki dan perempuan dalam kehidupan sehari-hari menurut pandangan dari
kebiasaan masayarakat. Begitulah pendapat kami tentang apa itu gender?. dan
mungkin anda semua memiliki pemikiran yang berbeda-beda mengenai gender, it’s
okay (;. Keragaman berpendapat itu sangat indah ((:.
Berikut, apakah sama? Dan bagaimana? Yuks kita cermati
bersama dalam artikel berikut ((:
Artblart.com
Sebagian besar dari kita pernah mengeluh saat kenapa
kita harus selalu di rumah dan hanya mengerjakan pekerjaan itu itu saja
misalkan contoh, perempuan harus masak dan harus bisa masak atau perempuan itu
harus mengerjakan hal hal yang biasa dikerjakan oleh perempuan tidak boleh
mengerjakan apa yang dilakukan laki-laki.
Padahal itu belum seberapa bagi kami?
Bahkan sebagian dari kalian pun pasti pernah tau dan
mendengar tentang cerita wanita wanita
zaman dahulu yang ikut memperjuangkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Seperti R.A Kartini dan Cut Nyak Dien, siapa yang tidak mengenal mereka
berdua!!? Seorang pahlawan wanita indonesia yg sangat populer dan jasannya
tetep dikenang hingga saat ini. Nah ini semua agar kita tidak mengeluh, dan
selalu mengingat bagaimana perjuangan perempuan-perempuan pada masa lalu, serta
menjadikan perempuan era sekarang harusnya lebih bersyukur dan semangat lagi.
1. Perempuan zaman dahulu harus selalu
tinggal di rumah
Loka-majalah.com
Dulu, dan bahkan sejak indonesia
masih berupa kerajaan, perempuan harus selalu tinggal di rumah melulu. Dan hanya
para laki-laki yang berhak untuk melakukakan kegiatan di luar rumah. Karena
orang tua terdahulu beranggapan bahwa perempuan adalah cerminan atau anggapan
dari nama baik sebuah keluarga dan memiliki banyak tanggung jawab yang harus
dilakukan di rumah
2. Perempuan berekerja di dapur adalah
kewajiban
Imagteratri.blogspot.sg
Hal ini mungkin wajar di telinga
kita tentang hebatnya perempuan perempuan zaman dulu yang mahir bila tentang
urusan dapur dan tidak dapat diragukan kembali. Meskipun itu dilakukan secara
memaksa karena jika perempuan tidak bisa memasak tidak akan mendapatkan jodoh,
sebab laki-laki zaman dahulu perempuan yang cantik adalah yang bisa memasak.
3. Perempuan zaman dahulu, sekolah
tidak penting
Zonaeduksi.com
Anggapan perempuan dahulu sekolah
bagi mereka tidak penting karena mereka harus dapat membantu menyelesaikan
pekerjaan rumah dan membantu memasak agar bisa mencari jodoh kelak saat dewasa.
Dan perempuan dulu juga berpikir bahwa percuma mereka bersekolah karena
ujung-ujungnya mereka langsung dijodohkan dan menjadi seorang istri karna zaman
dahulu masih belum ada pekerjaan untuk perempuan.
4. Perempuan zaman dahulu tidak boleh
ikut campur urusan suami
Harnes.co
Maksud dari pernyataan diatas adalah
perempuan tidak boleh berpendapat atau mengkomen tentang segala urusan dan
semua hal yang dilakukan oleh suami. Para perempuan harus selalu mendukung
apapun itu tanpa terkecuali meskipun itu salah. Jika mereka berpendapat sudah
dianggap sebuah perlawanan terhadap suaminya karena dulu setelah menikah
laki-lakilah yang memegang tanggungan istri, sehingga suami perempuan bagaikan
sebuah boneka mainan anak anak yang hanya disuruh diam dan patuh tnpa membantah
sekalipun meskipun tersakiti
5. Wanita zaman dahulu harus mau untuk
dijodohkan
Frankiefightsfood.blogspot.sg
Mungkin ini bahasan yang paling
menarik dan kita tunggu-tunggu :D. Jomblo? Mungkin di zaman sekarang banyak
sekali termasuk kami hahaa... jomblo zaman dahulu sangat jarang dan bahkan
suatu hal yang sulit ditemukan. Bagamana tidak ? setelah lulus sekolah ataupun
menginjak umur 15 tahun mereka sudah dijodohkan oleh kedua orang tuanya. Hal
ini demi menjaga nama baik keluarga, meneruskan keturunan, dan merubah nasib
serta derajat keluarga dimata masyarakat sekitar, yang semula dianggap rendah
menjadi yang terpandang di lingkungan tersebut suatu contoh nih kawan.. seorang
anak petani dijodohkan dengan anak seorang kepala desa. Kalian semua mungkin
sudah bisa membayangkan bagaimana jadinya?!
Nah itu dia sedikit potret flashback mengenai tentang
bagaimana sih perempuan zaman dahulu dan bisa pahami bersama bahwa tingkat
kesetaraan antara laki-laki dan perempuan sangat jauh berbeda dalam segalah hal
apapun itu. Namun seiring berjalannya waktu dan berkembangnya zaman. Perempuan
sekarang sudah memiliki hak dan kebebesan yang sama dengan laki-laki tanpa ada
perbedaan atau yang biasa kita sebut sekarang dengan kesetaraan gender, baik
dalam lingkup yang kecil seperti rumah tangga atau bahkan dalam lingkup yang
lebih besar seperti memipin negara kita. Nah berikut potret dan artikel
mengenai perempuan di era teknologi sekarang :) yuks kita lihat..!!! :)
1. Keluar rumah bukanlah hal yang
tabuh bagi perempuan zaman sekarang
Food.detik.com
Nah jika perempuan zaman dahulu
hanya boleh dirumah dan mengerjakan
hal-hal itu saja seperti memasak dan mengurus rumah tangga, berbeda dengan
perempuan sekarang mereka sudah memiliki kebebasan untuk melakukan hal yang
lebih dan mungkin bahkan sama seperti laki-laki. Seperti contoh perempuan zaman
sekarang bisa belajar untuk menjadi model, artis, mentri, bahkan seorang
presiden... so there is no difference between man and women guys :) eetts tapi
jangan lupa batasan batasannya OK!
2. Perempuan memiliki kedudukan yang
sama dengan laki-laki
Surabaya.bisnis.com
Mungkin sudah tidak asing lagi bahwa
perempuan zaman sekarang sudah bisa berkerja dan mengemban tanggung jawaab yang
sama seperti laki-laki. Contoh figur tersebut adalah Ibu Wali Kota kita
tercinta Ibu Tri Risma Harini perempuan pertama yang terpilih sebagai Wali Kota
Surabaya dan merupakan kepala daerah perempuan pertama di Indonesia dan mampu
juga masuk dalam daftar pemimpin terbaik di dunia karena kesuksessannya membawa
kota Surabaya menjadi partisipan terbaik se-Asia Pasifik Pada tahun 2012 versi
Citynet, The Asian Townscape Award dari
Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Taman Bungkul Surabaya sebagai taman terbaik
se-Asia pada tahun 2013, dan masih
banyak lagi perhargaan yang beliau dapat baik untuk Kota Surabaya dan
penghargaan untuk beliau sendiri. Beliau membuktikan bahwa perempuan juga bisa
seperti laki-laki dalam bidang apapun
3. Pendidikan juga penting bagi kaum
perempuan
Jika dahulu pendidikan hanya untuk
kamu adam saja tapi di zaman sekarang kaum hawa pun juga membutuhkannya. Jika
dulu perempuan dilarang untuk mengenyam bangku pendidikan karena lebih penting
membantu keperluan rumah tangga tapi berbeda dengan zaman sekarang.. sekarang
semua sama, pendidikan adalah hal yang mutlak dan harus didapatkan juga oleh
perempuan karena dengan berpendidikan perempuan bisa menajaga dirinya,
membanggakan orang tuanya bahkan nusa bangsa, dan yang terakhir dan tidak kalah
penting adalah untuk menghasilakan generasi muda yang lebih terdidik dan cerdas
memalalui rahim rahim perempuan yang terdidik pula.
4. Perempuan juga memiliki hak untuk mengemukakan
pendapat
Potret.com
Bicara tentang kebebasan
mengemukakan pendapat sudah ada sejak zaman dahalu sejak pertama Negera ini
merdeka yaitu di butir-butir Pancasila yang berbunyi
“Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”
setiap warga Negara Indonesia
mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama baik itu laki-laki maupun
perempuan tentang kebebasan mengemukakan pendapat. Salah satu contoh figur yang
berani dan tegas untuk mengemukakan pendapat ialah Mentri Kelautan dan
Perikanan kita, Susi Pudjiastuti. Beliau sebagai warga Negara Indonesia dapat
mengemukakan pendapat apapun yang terjadi tentang kelautan dan perikanan yang
ada di Indonesia. Kalian tidak asingkan mendengar kata “TENGGELAMKAN !!!”. Mentri
Susi Pudjiastuti tidak takut melontarkan kata tenggelamkan kepada mafia laut
yang melanggar aturan yang sudah ditetapkan oleh Negara Republik Indonesia.
Jadi mengemukakan pendapat dapat dilakukakan oleh siapa saja tidak melihat
background sebagai laki-laki ataupun perempuan.
5. Perempuan berhak menentukan
jodohnya
Tribunnews.com
Pada era saat ini, perempuan tidak
memiliki batasan umur untuk menentukan seseorang yang akan menemani selama
hidupnya dalam bahtera rumah tangga sehingga dalam kurun waktu yang lama tidak
lagi harus usia 15 tahun untuk menikah, sehingga perempuan dapat mengembangkan
bakat, keinginan, dan cita-citanya. Misalnya, dia berpendidikan aku juga harus
berpendidikan juga, yah :)) kalo dia S2, aku harus juga S2 :))
Nah dari kedua kutipan diatas mengenai potret zaman
dahulu dan sekarang kita bisa mengambil kesimpulan bahwa kesataraan gender bisa
dikatakan sebagai cara-cara dimana suatu budaya atau masyarakat mendefinisikan hal-hak,
kewajiban, dan identitas antara laki-laki dan perempuan dalam kehidupan
bermasyarakat.
Terimakasih telah mengunjungi blog kami semoga dengan
melihat blog kami anda dapat mengerti dan paham tentang apa itu gender.
Thanks for read our posting everyone...
Be a good readers...
Link URL literasi kami :
http://life.idntimes.com/women/aulia-ratna-safira//11-potret-kehidupan-wanita-zaman-dulu-yang-bikin-kamu-bersyukur-hidup-di-masa-sekarang/full